Ayat Alkitab: Markus 10: 45 - "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Setiap kita pasti ingin menjalani kehidupan yang berkualitas. Namun kita seringkali terjebak di dalam perasaan tidak berguna atau hampa, meskipun hidup kita sudah jauh lebih dari cukup. Mengapa demikian? Barangkali kita terlalu sibuk dengan mengejar semua hal yang kita anggap paling bernilai, mungkin mimpi, karir, fokus dengan keluarga dan sebagainya. Namun tahukah bahwa ternyata kita akan merasa lebih bermakna jika kita menyediakan diri untuk orang lain.
Tuhan memanggil kita untuk menjalani hidup yang bermakna dengan menjadi berkat bagi orang lain. Hidup yang berkualitas bukan diukur dari apa yang kita miliki, melainkan dari bagaimana kita berdampak bagi sesama. Yesus memberikan teladan sempurna. Dia menyembuhkan yang sakit, menghibur yang terluka, dan memberi makan yang lapar. Bahkan, Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. Seperti tertulis dalam Markus 10:45, pelayanan adalah inti dari misi-Nya.
Sayangnya, di era digital ini, waktu kita sering habis untuk hal-hal yang kurang bernilai kekal, seperti media sosial. Bagaimana jika sebagian waktu itu kita gunakan untuk melayani? Dengan mendoakan, memberi semangat, atau membantu mereka yang membutuhkan, kita menanam benih kasih yang akan menghasilkan buah kehidupan kekal.
Pelayanan juga mengubah kita. Firman Tuhan berkata, “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri” (Amsal 11:17). Saat kita melayani, kita menjadi alat Tuhan untuk menjawab doa orang lain sekaligus memperkaya jiwa kita sendiri.
Momen Refleksi:
Apakah Anda ingin menjalani hidup yang lebih berarti? Arahkan fokus Anda untuk melayani orang-orang di sekitar Anda! Melayanilah dari langkah kecil, seperti mendengarkan, mendoakan, atau membantu. Setiap tindakan kecil dapat membawa dampak besar bagi hidup orang lain dan memuliakan Tuhan.
Baca Juga Renungan Sebelumnya:
Mengubah Kebiasaan Berkomunikasi